Saturday, July 11, 2020

#ONPICNIC : Pantai Kalayar


Sebuah pagi tanggal 16 April 2019 satu hari menjelang pemilihan umum, dimana hari itu termasuk pada hari tenang.  Saya merencanakan perjalanan menuju sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Timur yang berada di pojok selatan paling barat. Perjalanan ini kurang lebih sudah direncanakan sejak sebulan yang lalu, tepatnya ketika saya hampir menyelesaikan Praktik Kerja Lapangan (PKL). Beberapa hari sebelum hari H saya sudah berbicang – bincang dengan teman saya yang rencananya akan saya singgahi ketika kesana. Memilih hari teresbut karena yakin teman saya itu akan pulang kampung pada hari tersebut karena keesokan harinya akan mengunakan hak pilih di kampung halamanya.  
Pada malam sebelum berangkat saya berniat bangun pagi dan berangkat setelah adzan subuh, karena mengingat jarak tujuan yang jauh dan rute yang belum saya ketahui. Namun pada keesokan harinya entah kenapa saya bangun terlalu siang, kurang lebih saat itu saya bangun pukul setegah tujuh pagi. Dengan rasa yang tergesa – gesa saya segera mandi dan sedikit sarapan mengingat waktu yang terlalu siang untuk memulai perjalanan. Sebelum berangkat terlebih dahulu saya berpamitan kepada kedua orangtua tanpa memberi tahu tujuan saya pada hari itu karena dijamin 70% tidak diijinkan (jangan ditiru). Sebenarnya saya juga sudah janjian dengan salah seorang teman namun sampai saya berangkat dari rumah dia belum bengabari tentang kesiapanya.  pukul 7.15 pagi, dimana suasana jalan Jogja – Wonosari baru mengalami puncak kepadatan saya mampir untuk mengisi pertalite di sebuah SPBU dijalan Jogja - Wonosari. Sebelum melanjutkan perjalanan saya mengabari teman saya untuk meminta koordinat rumahnya.
Pagi itu matahari lumayan terik dan ditambah lagi dengan perjalanan saya yang menuju arah terbitnya matahari cukup menganggu pandangan saya. Setelah melakukan perjalanan kurang lebih satu setengah jam saya memutuskan untuk berhenti di sebuah mini market di  daerah Pracimantoro untuk melihat apakah teman saya sudah mengirimkan koordianat rumahnya, namun ternyata sinyal tidak mendukung untuk menerima balasan. Setelah beristirahat beberapa menit saya kembali melanjutkan perjalanan dengan bermodalkan gps yang mengarah ke Pantai Klayar dan sudah saya download semalam sebelum berangkat. Sebelum memasuki kabupaten pacitan gps saya mengarahkan saya untuk belok dari jalan utama kiri menuju jalan pintas yang lumayan memangkas waktu tempuh. Namun ternyata jalan yang saya lewati tersebut adalah jalan yang antar desa yang sempit dan berkelok – kelok yang sebenrnya menjadikan saya - was was, karena motor saya saat itu sanggat tipis sekali dan dikawatirkan akan bocor. Dan memang di sepanjang jalan pintas tersebut tidak dijumpai tukang tambal ban.
Kurang lebih pukul 09.45 saya berhasil memasuki Kabupaten Pacitan. tapi karena sinyal pada smartphone saya tidak mendukung untuk menerima lokasi koordinat rumah teman saya akhirnya saya nekat untuk mencarinya sendiri. Hasil kenekatan saya tersebut adalah berputar – putar di lokasi yang sama sampai 3 kali walaupun sudah bertanya pada beberapa orang. Dan akhirnya sedikit demi sedikit saya teringat beberapa patokan mengenai rumah teman saya yaitu rumahnya ada di depan sekolah dijalan utama menuju pantai Klayar, benar saja setelah mencari - cari selama 45 menit alhamdulillah saya menemukan rumahnya tanpa bantuan gps. Sepanjang jalan saya memadangi tiap rumah untuk memperhatikan sandal dan motornya, karena menurut saya hanya itu yang bisa saya jadikan petunjuk. Tepat pukul 10.30 saya bisa memarkirkan motor didepan rumahnya. 



Setelah istirahat beberpa menit akhirnya saya diajak teman saya menuju pantai Klayar dengan dibonceng olehnya supaya tidak dikenakan biaya retrebusi, ini juga jangan ditiru. Sesampai di pantai klayar saya dibuat kagum ketika melihat air lautnya yang benar – benar berwarna biru tua. Selain itu satu hal lagi yang membuat saya kagum adalah harga kelapa muda disana yang masih sanggat murah dibanding dengan harga kelapa muda dipantai – pantai yang pernah saya kunjungi sebelumnya. Setelah cukup menikmati angina pantai selama 2 jam dan tidak lumpa untuk mengabadiaknya kami kemudian kembali kerumah teman saya untuk ishoma. Dan ternyata sudah sesampai dirumahnya sudah disambut dengan makan siang lengkap oleh orang tuanya. Setelah cukup istirahat makan siang dan sedikit berbincang, jam menunjukan pukul 14.00 dimana saya memutuskan untuk pamit pulang.
Dalam perjalanan pulang karena cuaca saat itu hujan lebat saya memilih untuk berhenti berteduh sebentar. Setelah hujan cukup reda saya memutuskan untuk mampir membeli sedikit buah tangan untuk kedua orang tua saya, selain itu juga berjaga jaga supaya tidak diseprot amarah ketika sampai rumah hahaha. Setelah membeli oleh – oleh saya hampir tidak berhenti untuk istirahat selama perjalanan pulang, saya hanya berhenti sekali di SPBU di Pracimantoro untuk sholat ashar. Karena sedikit berhenti selama perjalanan pulang saya sampai rumah  perjalanan dengan jarak tempuh 95 Km menurut googlemaps dapat saya tempuh dalam waktu 2 setegah jam saja. Alhamdulillah saya sampai rumah dengan selamat dan aman tanpa dimarahi pukul 16.30.

(Gapura selamat jalan Pacitan setelah hujan)
Dokumentasi Pribadi

(Birunya air Pantai Klayar)
Dokumentasi pribadi


Saturday, March 1, 2014

Hak Siar Tv

Hak Siar Tv
Disclamer : Opini ini ditulis ketika si penulis masih berusia 16 tahun, yang mana karena belum cukup bisa berpikir secara baik maka terdapat beberapa kalimat yang kurang rapi. Begitupula opini yang disampaikan juga terkesan lucu sekali. Namun inilah sebuah proses dari perjalanan seseorang.
Yah di tahun ini PSSI menjanjikan hampir seluruh  match di liga tahun ini akan disiarkan langsung di Tv . kami semua ( masyarakat penikmat sepakbola ) merasa gembira karena hampir bisa menikmati seluruh pertandingan melalui Tv . Ya kami kira liga tersebut akan di tayangkan oleh Tv swasta bisa (tidak berbayar) .
 Tapi... ternyata dugaan kami salah. Tv yang memegang hak siar tersebut menjual bebera siaran pertandingan tersebut kepada Tv berbayar . Anehnya kenapa Tv berbayar tersebut belum beredar di seluruh nusantara ??. Tv berbayar tersebut baru bisa dinikmati di beberapa kota besar di Indonesia .
apakah kebijakan ini mengandung unsur politik ??
Apakah penjualan hak siar ini terdapat unsur politik didalamnya ? . menurut pengamatan saya , Tv berbayar tersebut dalam menyiarkan pertandingan masih meminjam studio Tv swasta yang tahun lalu memegang liga indonesia (milik salah satu capres ) mungkin kedua Tv ini mempuanyai hubungan , menurut saya masih ada hubunganya .
Dalam hal kepemilikan mungkin kedua Tv ini mememiliki hubungan pemilik.  Si pemilik Tv tersebut ingin membuat masyarakat Indonesia khususnya penikmat liga Indonesia ini resah karena tidak bisa menikmati pertandingan – pertandingan ini di Tv . kemudian secara tidak langsung penikmat sepakbola akan medemo pada Tv yang tahun ini memegang hak siar , untuk mengembalikan siaran ke tv tak berbayar , secara tidak langsung juga Tv swasta(tak berbayar) yang memegang hak siar tahun lalu mendapat dukungan dari masyarakat untuk kembali memegang hak siar .
Kemudian dalam melakukan demonya , para penikmat sepak bola membuat poster/ banner yang menyatakan dukunganya kepada Tv swasta(tak berbayar ) yang tahun lalu memegang hak siar untuk kembali memegang hak siar . Dan tidak menutup kemungkinan juga penikmat sepakbola memberikan dukungan kepada si pemilik Tv Swasta  tersebut (Capres) , salah satu bentuk dukunganya dengan cara memilih pemilik Tv tersebut menjadi presiden dengan harapan lebih mudah menikamti pertandingan .


Saturday, November 30, 2013

Aku hanya lelah, Terimaksih

Aku hanya lelah, Terimaksih
Disclamer : Ditulis sebagai bentuk ucapan terimakasih kepada seseorang teman yang sempat hadir dan melalui dia bisa merubah sedikit beberapa sikap buruk yang dimiliki oleh penulis.
Saya hanya lelah karena tadi siang terlalu banyak aktifitas , yang penting atau tidak penting. Dan akibatnya saat belajar malam harinya pun aku malas , tidak semangat, mengantuk dan tidak punya greget. Dan saya hanya bisa berdoa untuk di berikan semangat. Biasanya sebelum dia memberikan semangat ,saya selau berfikiran
Dan biasanya(dulu) jika do’a ku di kabulkan ,ada seseorang di yang datang untuk memberikan saya semangat , lewat apa saja. Dan salah satu caranya dengan belajar bersama. Kami sering menyelesaikan soal bersama,  dia sudah saya anggap sebagai guru. Ya memang saya jarang bisa menyelesaikan soal.
Dulu sebelum dia memberikan semangat ,saya selau berfikiran saya adalah masnusia bodoh, tidak berbakat , tidak bisa pintar selain itu saya juga tidak percaya diri. tapi setelah datang dan melakukan interaksi , saya menjadi percaya diri , bersemangat dan saya berfikir masih ada orang sehebat dia yang masih peduli dengan sampah dengan saya , setelah berfikir itu saya semakin peercaya diri lagi. Selain itu dia membantu saya supaya tetap di jalan yang benar.
Saya sering heran kenapa orang tua saya tidak se perhatian itu kepada saya. Mungkin saja saja saya yang kurang akrab. Tapi sekarang mungkin dia sudah berubah lebih dewasa , jadi anak kecil seperti saya ini ditinggalkan ,atau berubah bersama teman-teman barunya yang lebih hebat. Atau berubah karena apalah . Tapi itu semua sudah saya syukuri bisa mempunyai sahabat yang langka dan super baik seperti anda. Saya tidak punya apa apa untuk membalas semua yang ada berikan kepada saya.
NUWUS SUPPORT MU !! ENAEUPES KADIT ISO BALES



Sunday, June 2, 2013

SUWUN

SUWUN
Kumpulan ucapan terimakasih kepada seseorang yang setelah sekian lama memberikan sumbangsih terhadap perjalanan hidup penulis yang kemudian akhirnya berpisah.

Suwun wes marake aku seneng
Suwun wes marake aku berharap besar
Suwun wes marake 3 wulan ora jelas
Suwun wes marake aku or berharap besar
Suwun ringkasan sek tok gaweke mbuh ra  ngerti ngopo kok ngantek di gaweke catetan
Suwun wes Support aku
Sory nek bahasaku ruwet                                                
Sory aku marake emosi
Sory aku raiso mbales opo - opo

 Maturnuwun !